Identifikasi Permasalahan PMI Kota Depok

Tujuan :
meringankan penderitaan sesama manusia, apapun sebabnya; dengan tidak membedakan factor ipoleksosbud.

  1. Kegiatan Pokok :
    1. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana.
    2. Pelayanan social dan kesehatan, termasuk upaya kesehatan transfunsi darah.
    3. Penyebarluasan dan penngembangan aplikasi nilai-nilai kemanusiaan dan prinsip-prinsip dasar gerakan PMI dan Bulan Sabit Internasional serta Hukum Perikemanusiaan Internasional bagi seluruh masyarakat Indonesia.
    4.Pembinaan generasi muda dan relawan.

    Masalah Pokok yang dihadapi PMI Depok (pada awal masa bakti)A:
    1. Korps Suka Rela ada tetapi belum terbina secara intensif.
    2. Di tiap kecamatan belum ada ranting PMI.
    3. Belum diterbitkannya KTA PMI.
    4. Tenaga Suka Rela (TSR) sudah ada tetapi belum terbina secara intensif.
    5. Kelompok Unit PMR (di sekolah) belum diformalkan dengan SK PMI Cabang.
    6. Pembina-pembina PMR di sekolah belum dilatih kembali.
    7. Para Pelatih PMR belum terlatih.
    8. PMI Cabang belum mempunyai markas.
    9. Sarana dan prasarana PMI belum memadai.
    10.Dokumen PMI belum tertata sebagaimana mestinya.
    11.UTD PMI cabang Depok belum terakreditasi.
    12.System penggajian bagi personil UTD belum tepat.
    13.Satker-satker sebagai instumen markas belum terbentuk.
    14.Rapat/pertemuan antar pengurus belum rutin.
    15.Pengumpulan dana PMI belum optimal, sering tidak mencapai target.
    16.Relawan PMI Depok semua belum diasuransikan.
    17.Keberadaan PMI Kota Depok belum tersosialisasikan secara luas.

Sebelum saya di PMI

Acara perpisahan dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok (Drs. Sriyamto, MM) dilaksanakan di gedung P3G, Jl. Raya Bojong Sari Sawangan Depok, Rabu 28 Februari 2007 pukul 14.00 WIB yang dihadiri Walikota Depok dan seluruh stake holders pendidikan dengan jumlah yang hadir 250 orang.

Dalam laporan ketua pelaksana (Asep Roswanda, M.Pd) mengatakan karir Sriyamto dimulai 1 Maret 1977 menjadi guru SD, selama karirnya berpindah jabatan 10 kali dan tahun 2001 dipindahkan ke Dinas Pendidikan. Tanggal 1 Agustus 2004 diangkat menjadi Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok menggantikan Drs. Nanang Subarna, MM yang sudah habis masa bhaktinya. Sementara Drs. Sriyamto, MM masa bhaktinya berakhir 28 Februari 2007.

Dalam kesannya Kepala Dinas Pendidikan mengatakan dunia pendidikan sangat komplek, untuk itu dibutuhkan koordinasi dan solidaritas yang kuat untuk mengelolanya, disamping itu dunia pendidikan juga tak pernah berhenti dari persoalan. Selama mengemban tugas Kepala Dinas Pendidikan telah berusaha untuk melaksanakan manajemen dan administrasi seefektif mungkin demi peningkatan mutu pendidikan di Kota Depok. Sementara itu kendala yang dihadapi selama menjabat Kepala Dinas Pendidikan adalah dimasa reformasi dunia pendidikan dituntut untuk gratis tetapi mutu yang makin meningkat serta dituntut iklim keterbukaan. Rencananya Sriyamto dimasa Purna Bhakti ini akan aktif mengajar di perguruan tinggi disamping sebagai Ketua PMI Kota Depok.

Dalam arahan Walikota Depok mengatakan cita-cita pendidikan itu sederhana yaitu orang-orang dimasa usia pendidikan ikut sekolah dan setelah selesai sekolah diharapkan mereka memilki keahlian yang cukup sehingga memiliki bekal untuk melanjutkan cita-cita bangsa. Prestasi pendidikan di Depok tidak begitu mengecewakan meskipun hasil UN tahun 2006 hasil kelulusannya paling rendah di tingkat Jawa Barat, tetapi kenyataannya dari 80% yang lulus telah membawa nama harum Propinsi Jawa Barat di Olimpiade yang diadakan di Semarang, Kota Depok memberikan kontribusi 60% dari perolehan medali emas disumbangkan oleh pelajar Kota Depok. Untuk itu Walikota berharap dengan semakin besarnya alokasi dana di bidang pendidikan maka mutu pendidikan juga akan semakin meningkat di Kota Depok.

PMI Depok Perlu Relawan dan Pendonor

Komisi D DPRD Kota Depok melakukan rapat kerja dengan PMI Kota Depok pada tanggal 24 dan 28 Januari 2008. Pertemuan dihadiri anggota FPKS dari Komisi D, Dedy Martoni, Nuri Wasisaningsih dan Imam Budihartono, Amri Yusra sebagai koordinator komisi serta anggota komisi lainnya.

Dedy Martoni menjelaskan, dari hasil rapat kerja tersebut terungkap bahwan PMI Kota Depok masih membutuhkan Korps Sukarelawan (KSR) sebanyak 30 orang yang siap ditugaskan membantu masyarakat Depok yang terkena musibah dan bencana, melalui wadah PMI Kota Depok.

Tenaga sukarelawan yang dibutuhkan tersebut akan direkrut melalui proses seleksi dan pelatihan yang dilaksankan selama 15 hari. Bagi masyarakat yang ingin bergabung menjadi sukarelawan dapat mendaftarkan diri ke Sekretariat PMI kota Depok, Jl. Dahlia IV No. 5 Beji Timur, Telp. 77215693.

Disamping kebutuhan akan relawan, PMI juga membutuhkan sukarelawan pendonor darah. Saat ini kebutuhan masyarakat akan permintaan darah sebanyak 400-500 kantong per bulan. Sementara jumlah yang tersedia sebanyak 300 kantong. Diinformasikan pula kepada masyarakat, bahwa harga satu kantong darah berdasarkan SK Ketua PMI pada tahun 2008 sebesar Rp 125.000 perkantong (250 cc).

Bagi masyarakat yang membutuhkan pengadaan darah dapat menghubungi PMI Kota Depok atau langsung ke Unit Tranfusi darah PMI Kota Depok di Rumah Sakit Bhakti Yuda.

NOMOR TELP PMI

PMI DKI Jakarta 390-9422
PMI Jakarta Pusat 384-1474
PMI Jakarta Utara 439-35630
PMI Jakarta Timur 861-1832
PMI Jakarta Selatan 798-0332
PMI Jakarta Barat 560-0378
PMI Kota Depok 021 77215693
PMI Kota Tangerang 553-1310
PMI Kabupaten Tangerang 552-3582
PMI Kota Bekasi 881-7243
PMI Kabupaten Bekasi 884-1712
PMI Unit Tranfusi Darah 390-6666

Sejarah Berdiri PMI Kota Depok


Sejarah PMI

.............. **belum diposting**............
Drs. H. Sriyamto,MM